Titik Jenuhnya Mahasiswa


          Ilmu memang menjadi suatu sistem yang sangat penting dalam kehidupan, setelah mengenyam pendidikan dari tingkat rendah sampai kini di tingkat yang tinggi telah membuktikan bahwa ilmu memang menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki. Pada hakikatnya ilmu memang bisa di dapatkan dimana saja, di rumah, lingkungan dan di lembaga resmi yaitu sekolah. Tapi, kini zaman sudah berubah. Manusia dapat dikatakan berilmu apabila dia telah mengenyam pendidikan sekolah. sangat terasa memang, pola pikir dan pengalaman yang terjadi pasti sangat berbeda. 
         Dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan kita, untuk mendapatkan ilmu tersebut pastilah tidak mudah. Akan ada rintangan dan tantangan bak sebuah kehidupan yang selalu dihiasi oleh masalah. Salah satu rintangan yang terjadi saat kita mengenyam pendidikan adalah merasakan titik jenuh, titik jenuh kuliah. Jenuh yang dimana kita (mahasiswa) benar-benar merasa bosan dengan dunia perkuliahan yang seolah-olah hanya itu-itu saja rutinitas setiap hari. 
          Tapi, pola pikir mahasiswa dengan siswa sungguh sangat beda terasa, ketika merasa jenuh saat sekolah di SMA atau SMP kita hanya perlu refreshing sementara, bentuknya mungkin absen pada jam pelajaran. Karena di SMP atau SMA pasti akan ada yang menegur kita, guru, teman, atau bahkan mungkin masyarakat. Akan tetapi kuliah? ketika kita menginginkan untuk tidak mengikuti kelas, pasti akan ada aspek-aspek tertentu yang perlu di pertimbangkan. Terutama dari aspek keluarga, terbayang ayah dan ibu begitu kerasnya membanting tulang untuk mencari biaya kuliah. Karena ketika kita menjadi seorang mahasiswa, tidak akan ada lagi yang menegur dan mengawasi kita. Mereka telah menganggap kita dewasa, dan pasti mengetahui mana yang baik dan yang buruk. 
          Jadi pada intinya, merasakan titik jenuh saat kuliah memang wajar. Tapi, kita perlu ingat bahwa masih banyak di luar sana yang menginginkan posisi kita, dan pengorbanan kedua orang tua yang tak kenal henti untuk membiayai kita. So, keep your spirit and enjoy the roller coaster of your live.

(Vidani, P. 2013)

Komentar